Mengawali pekan ini (Senin, 7/5) pasar
dunia secara keseluruhan mengalami pelemahan yang signifikan terutama
akibat aksi investor menghindari aset-aset berisiko (risk aversion) pasca pemilu di negara Yunani dan Prancis akhir pekan lalu.
Di major currencies, mata tunggal Euro
merosot tajam hingga porak-poranda ke bawah level penting $1.3 hingga
terjerembab ke $1.2955 setelah pemilu yang diadakan di negara Yunani dan
Prancis memicu kekhawatiran terhadap masalah utang Eropa.
Pasar menilai negara-negara di kawasan Euro yang kini tengah berjuang
untuk pulih kemungkinan akan sulit mengejar langkah-langkah penghematan
(austerity) dalam mencegah krisis utang di blok tersebut.
Euro yang mencatat penurunan tajam
mingguan pertama dalam 3 pekan terakhir ini juga terkait dengan lemahnya
data sektor jasa zona Euro. Angka service PMI zona euro kian terpuruk
ke angka 46.9 dari sebelumnya 47.9. Mata uang tunggal ini juga terpukul
oleh data Non Farm Payrolls AS bulan April yang jauh lebih rendah dari perkiraan, sehingga mendorong permintaan terhadap mata uang yang berstatus safe haven seperti dollar AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar