Data yang dilaporkan Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Jumat masih
menunjukkan jika pasar tenaga kerja tetap berada di jalur pemulihan,
namun nampaknya tidak cukup cepat untuk dapat mengesankan pasar.
Untuk 3 tahun berturut-turut pertumbuhan lapangan pekerjaan di AS
hanya memperlihatkan akselerasi pada awal tahun, untuk kemudian kembali
melambat ketika mulai memasuki musim yang lebih hangat. Buktinya, Non Farm Payrolls
bulan April yang baru saja dirilis hanya menunjukkan pertumbuhan
mengecewakan sebesar 115.000 pekerjaan, turun tajam dari rata-rata
250.000 pada periode Desember, Januari dan Februari.
Kendati demikian kita tidak bisa serta merta mengasumsikan jika pertumbuhan pasar tenaga kerja AS telah memburuk. Karena jika kita telaah lebih dalam, apa yang baru saja kita lihat sebagian besar merupakan penyimpangan statistik yang disebabkan oleh pengaruh perubahan cuaca yang tidak normal pada bulan-bulan sebelumnya. Musim dingin yang lebih hangat dari biasanya ternyata turut mempercepat fase penciptaan lapangan pekerjaan di AS yang biasanya baru dimulai ketika memasuki musim semi pada bulan April.
Pertumbuhan lapangan pekerjaan sepanjang periode bulan Desember sampai Februari pun sebenarnya tidaklah sesolid angka-angka yang muncul, seperti halnya yang terjadi pada pertumbuhan bulan Maret dan April yang sebenarnya sedikit lebih baik dari apa yang dilaporkan. Jadi Anda harus turut mempertimbangkan faktor cuaca yang terkadang di luar kebiasaan.
Meskipun masuk akal, alasan seperti itu nampaknya masih dinilai kurang memuaskan. Dengan pelaku pasar dan industri yang terlihat mulai lelah menghadapi kondisi ekonomi yang tak kunjung membaik, fundamental yang stabil tentu sangat dibutuhkan.
Tidak seluruhnya negatif, data ketenagakerjaan AS yang dirilis hari Jumat juga memunculkan angka positif. Tingkat pengangguran turun ke level terendah 3 tahun menjadi 8,1% pada bulan April, dari 8,2% pada bulan sebelumnya. Namun penurunan tersebut dipicu oleh alasan, yang sekali lagi, tidak tepat. Sejatinya, tingkat pengangguran akan berkurang seiring pertumbuhan pekerjaan yang kuat.
Hampir 350.000 orang yang mayoritas tengah berada pada usia produktif antara 25 tahun sampai 54 tahun keluar dari angkatan kerja. Mereka berhenti mencari pekerjaan, sebagian karena dinilai tidak lagi layak untuk menerima tunjangan pengangguran seiring beberapa negara bagian memperketat regulasi penyaluran bantuan pemerintah. Data pendukung juga memperlihatkan jika jumlah orang yang terdaftar telah menganggur lebih dari 6 bulan berkurang sebanyak 207.000.
Dengan tidak adanya kenaikan pada tingkat pengangguran bukan berarti lapangan pekerjaan yang tersedia telah mencukupi, karena faktanya masih terdapat jutaan orang AS yang belum menemukan pekerjaan. Pada bulan Februari saja, misalnya, sekitar 3,5 juta lowongan pekerjaan terbuka di AS harus diperebutkan oleh 12,8 juta calon pekerja.
Bagaimanapun, angka-angka pekerjaan untuk bulan April memang masih lemah meskipun tidak seburuk apa yang pernah terlihat pada Januari 2009 ketika tingkat pengangguran berada pada level yang sama rendah dengan saat ini, namun dengan 818.000 orang harus kehilangan pekerjaan mereka.
Kendati demikian kita tidak bisa serta merta mengasumsikan jika pertumbuhan pasar tenaga kerja AS telah memburuk. Karena jika kita telaah lebih dalam, apa yang baru saja kita lihat sebagian besar merupakan penyimpangan statistik yang disebabkan oleh pengaruh perubahan cuaca yang tidak normal pada bulan-bulan sebelumnya. Musim dingin yang lebih hangat dari biasanya ternyata turut mempercepat fase penciptaan lapangan pekerjaan di AS yang biasanya baru dimulai ketika memasuki musim semi pada bulan April.
Pertumbuhan lapangan pekerjaan sepanjang periode bulan Desember sampai Februari pun sebenarnya tidaklah sesolid angka-angka yang muncul, seperti halnya yang terjadi pada pertumbuhan bulan Maret dan April yang sebenarnya sedikit lebih baik dari apa yang dilaporkan. Jadi Anda harus turut mempertimbangkan faktor cuaca yang terkadang di luar kebiasaan.
Meskipun masuk akal, alasan seperti itu nampaknya masih dinilai kurang memuaskan. Dengan pelaku pasar dan industri yang terlihat mulai lelah menghadapi kondisi ekonomi yang tak kunjung membaik, fundamental yang stabil tentu sangat dibutuhkan.
Tidak seluruhnya negatif, data ketenagakerjaan AS yang dirilis hari Jumat juga memunculkan angka positif. Tingkat pengangguran turun ke level terendah 3 tahun menjadi 8,1% pada bulan April, dari 8,2% pada bulan sebelumnya. Namun penurunan tersebut dipicu oleh alasan, yang sekali lagi, tidak tepat. Sejatinya, tingkat pengangguran akan berkurang seiring pertumbuhan pekerjaan yang kuat.
Hampir 350.000 orang yang mayoritas tengah berada pada usia produktif antara 25 tahun sampai 54 tahun keluar dari angkatan kerja. Mereka berhenti mencari pekerjaan, sebagian karena dinilai tidak lagi layak untuk menerima tunjangan pengangguran seiring beberapa negara bagian memperketat regulasi penyaluran bantuan pemerintah. Data pendukung juga memperlihatkan jika jumlah orang yang terdaftar telah menganggur lebih dari 6 bulan berkurang sebanyak 207.000.
Dengan tidak adanya kenaikan pada tingkat pengangguran bukan berarti lapangan pekerjaan yang tersedia telah mencukupi, karena faktanya masih terdapat jutaan orang AS yang belum menemukan pekerjaan. Pada bulan Februari saja, misalnya, sekitar 3,5 juta lowongan pekerjaan terbuka di AS harus diperebutkan oleh 12,8 juta calon pekerja.
Bagaimanapun, angka-angka pekerjaan untuk bulan April memang masih lemah meskipun tidak seburuk apa yang pernah terlihat pada Januari 2009 ketika tingkat pengangguran berada pada level yang sama rendah dengan saat ini, namun dengan 818.000 orang harus kehilangan pekerjaan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar