Hingga sesi siang (Kamis, 10/5)
Poundsterling masih nampak terjepit di kisaran negatif setelah kemarin
kandas dengan mencatat penurunan harian tertajam dalam 3 pekan terakhir
terhadap dollar.
Tertekannya Sterling
terutama setelah sebuah laporan menunjukkan angka penjualan ritel
(retail sales) bulan April merosot tajam di level -3.3% dari sebelumnya
pada +1.3%, dan meleset jauh dari ekspektasi +0.5%. Rilis data tersebut
turut memicu spekulasi bahwa bank sentral akan mempertimbangkan
penambahan stimulus dalam pertemuan hari Kamis ini.
Di lain sisi, imbal hasil gilt
bertenor 10-tahun juga merosot hingga ke rekor terendah setelah
kebuntuan politik di Yunani mendongkrak permintaan pada lelang obligasi Inggris.
Namun demikian, meskipun angka penjualan ritel tersebut lemah, hasil
tersebut kemungkinan belum cukup untuk mendesak Bank of England
meningkatkan target pembelian aset mereka bulan ini, kendati peluangnya
sekarang lebih besar dibandingkan dengan 2 atau 3 minggu yang lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar