Tidak sulit untuk menilai tingkat kepercayaan pelaku pasar terhadap kualitas kredit negara Spanyol saat ini. Bunga obligasi di atas 6% telah memperlihatkan semuanya.
Selama ini, prospek pembayaran kredit
suatu negara tercermin pada kinerja obligasi, khususnya yang bertenor
10-tahun. Semakin tinggi bunga obligasi suatu negara, maka semakin
rendah kepercayaan publik terhadap kemampuan bayar negara tersebut.
Seperti apa yang terjadi dengan Spanyol sepanjang pekan ini. Investor
khawatir dengan kerusakan yang terjadi di sektor keuangan negara itu
sehingga reputasinya memburuk. Imbal hasil obligasi Spanyol kemarin
tercatat di level 6,01% atau melampaui titik psikologis atas dari bunga
surat hutang umumnya.
Analis keuangan berspekulasi akan adanya perintah dari otoritas kepada bank-bank
untuk lebih memperketat kinerja operasionalnya. Supervisi khusus memang
pantas diterapkan karena perbankan Spanyol sudah merugi akibat buruknya
kualitas portofolio berbasis real estat. Untuk memulihkan diri, bank
harus mendapat suntikan dana baru padahal di saat yang sama, bunga
obligasi negara itu telah melonjak ke level tertinggi sejak 23 April
silam. Singkat kata, bank mengandalkan pemerintah untuk meraih tambahan
modal baru. Namun pemerintah sendiri sedang kesulitan menggalang dana
dari pasar obligasi.
Jumat mendatang, pemerintah diramalkan
segera mengumumkan perintah baru pada perusahaan finansial Spanyol.
Bank-bank harus mengalokasikan dana darurat senilai 35 miliar euro guna
menutup kerugian pada portofolio berbasis perumahan. Jumlah sebanyak itu
memang tidak akan bisa mengimbangi seluruh kerugian, tetapi adanya
cadangan likuiditas sebesar itu diharapkan mampu memulihkan tingkat
kepercayaan investor. Kebijakan lebih lanjut akan berupa perintah
penghapusan aset-aset 'beracun' dalam portofolio bank-bank yang
bermasalah seperti Bankia. Namun sekali lagi, pelaku pasar belum
mendapat gambaran soal formula kebijakan yang nanti diberlakukan oleh
pihak Madrid. Apapun program yang nanti diterapkan, ketegasan adalah
senjata utama untuk memulihkan citra negara di mata pemilik modal.
Sikap emosional traders dalam menyikapi
laporan sistem keuangan Spanyol tercermin dari kenaikan bunga obligasi
negara itu ke atas level 6%. Pada pengalaman terdahulu, level itu
tercapai ketika suatu negara benar-benar membutuhkan bailout. Namun
untuk Spanyol, kisaran 6% bisa diartikan sebagai sebuah peringatan bahwa
reputasi kreditnya sangat negatif di mata investor. Pasar saham bahkan
turun drastis, dengan koreksi indeks IBEX mencapai 2,8% ke level
6,812.79 (titik terendah sejak 2003).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar